Hari Lahirnya Pancasila
yang jatuh pada tanggal 1 Juni tahun 2011 tahun ini diwarnai dengan
berbagai macam masalah. Kenapa saya bilang begitu. Dari sore di media
televisi memberitakan berbagai macam berita mengenai Memperingati Hari
Lahirnya Pancasila yang di warnai dengan berbagai macam kerusuhan..
yang lebih parah lagi adalah yang memperingati Hari Lahirnya Pancasila
adalah para pelajar dan mahasiswa yang memang orang-orang yang
berpendidikan. Namun aneh, di hari yang seharusnya sakral justru di
warnai oleh hal-hal yang sangat tidak berguna dengan melakukan tindakan
anarkis – demo dengan melakukan kekerasan….
Hampir
bersamaan seluruh mahasiswa di indonesia memperingati Hari Lahirnya
Pancasila dengan menyoriti pemerintah tidak menghagai ideologi
Pancasila…? Berbagai Slogan dan spanduk berjajar di sepanjang jalan…
Padahal
kita semua tahu bahwa Pancasila merupakan dasar ideologi negara, Semua
jalan permasalahan dapat diselesaikan dengan MUSYAWARAH untuk Mencapai
MUFAKAT. Namun yang terjadi adalah sebaliknya…
Tengok
dalam pemberitaan Demo Mahasiswa dalam meperingati Hari Lahirnya
Pancasila selalu di warnai dengan aksi anarkis dan Kekerasan. Diberitakan di MetroNews
: Unjuk rasa memperingati hari lahir Pancasila, Rabu (1/6), di Serang,
Banten, berlangsung rusuh. Terjadi bentrok dan saling pukul antara
mahasiswa dan polisi. Akibatnya seorang mahasiswa pingsan dan harus
dibawa ke rumah sakit.
Peringatan
hari lahir Pancasila di depan kantor Gubernur Banten ini diwarnai aksi
unjuk rasa ratusan mahasiswa. Terjadi saling dorong antara mahasiswa
dan polisi. Mahasiswa marah karena sejumlah mahasiswa terkena pukulan
polisi.
Diberitakan di Detik Surabaya
: Unjuk Rasa Warnai Peringatan Lahirnya Pancasila Hari Ini dan
Memperingati hari lahirnya pancasila Akhirnya Mahasiswa Bentrok dengan
Polisi yang diberitakan di sini
mengatakan Aksi pemblokiran jalan yang akan dilalui Wakil Presiden
Republik Indonesia Boediono, di depan Kampus Unja Telanaipura oleh BEM
Unja dan KAMMI Jambi berakhir bentrok dengan polisi. Bentrokan pecah
ketika polisi berusaha menggiring Mahasiswa masuk ke dalam kampus. Namun
mahasiswa bersikeras tetap berada di tengah jalan. Bahkan mahasiswa
melakukan aksi bakar ban dan membakar foto SBY dan Boediono. Saling
dorong terjadi antara mahasiswa dan polisi. Untuk meredakan kondisi,
polisi mengambil tindakan tegas dengan menyemprotkan air dari mobil
water canon.
Kekerasan
telah dijadikan alat untuk mencapai suatu tujuannya. Kekerasanpun
telah terstigmatisasi sebagai instrumen yang menunjang keberhasilan
suatu rencana, walaupun tak dapat dipungkiri ketidaksetujuan sosial
terhadap kekerasan semakin berlipat ganda.
Namun,
apabila dilihat dari tujuannya, tindak kekerasan yang dilakukan baik
itu yang legal maupun kekerasan ilegal semuanya mempunyai tujuan yang
sama, yaitu menggapai suatu keinginan, akan tetapi cara yang dipilih
adalah kekerasan. Dalam hal ini, kekerasan telah direkonstruksi oleh
pola pikir untuk mewujudkan kehendak.
Marilah
Kita bersama-sama merenung, berfikir dan kembali ke tujuan awal, bahwa
semua yang dilakukan adalah demi kebaikan bersama. Bahwa yang kita
lakukan adalahs atu tujuan untuk mensejahterakan rakyat dan bangsa
Indonesia. Satu Tujuan, jika dalam proses berbeda tentu yang akan di
hasilkannyapun berbeda pula. Ada baiknya di hari Lahirnya Pancasila 1
Juni 2011 ini diisi dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakat yang positif,
dari diri kita sendir, Kaluarga terdekat dan Lingkungan.
Kita
amalkan Pancasila dan Butir-butir yang terkandung didalam Pacasila.
Jika Kita benar – benar mengerti dan mau mengamalkan nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila, degradasi moral, kebiadaban-Kekerasan dan
perpecahan tentu dapat diminimalisir.
Ketetapan
MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima
asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman
praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
36 BUTIR-BUTIR PANCASILA/EKA PRASETIA PANCA KARSA
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
- Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
- Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
- Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persmaan kewajiban antara sesama manusia.
- Saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
C. SILA PERSATUAN INDONESIA
- Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamtan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
- Cinta Tanah Air dan Bangsa.
- Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
- Mengutamakan kepentinagn negara dan masyarakat
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingn bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
- Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
- Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
- Bersikap adil
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak-hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
- Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak bersifat boros
- Tidak bergaya hidup mewah
- Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Menghargai hasil karya orang lain.
- Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar