Menjelang Ramadhan ini
ada baiknya kita meninggalkan berbantah-bantahan yang tiada kunjung
habisnya. Karena Islam itu luas sekali dan umat manusia yang lahir ke
dunia selalu membawa warna sendiri-sendiri, sehingga pasti akan berbeda
satu dengan lainnya. Bahkan tanaman pisang saja memiliki beranekaragam
jenis, binatang ikan memiliki jutaan bahkan mungkin milyaran spicies,
apalagi manusia.
Dan janganlah
sekali-kali engkau berbantah-bantahan, sebab yang demikian itu
semata-mata penyakit yang tidak ada obatnya dan jauhilah ia sekuat
tenagamu.
Dalam hadits Muslim dan Bukhari, Rasulullah telah bersabda :
”Tiap-tiap orang yang
telah mendapat petunjuk kemudian menjadi sesat dikarenakan suka
berbantah-bantah (debat), karena yang dituju oleh para mujadalah itu
hanya kemenangan dan bukan kebenaran. Bagi orang yang gemar berbantah-bantahan tiada akan beruntung, kecuali orang itu diliputi rahmat Allah, sehingga ia tobat dari perbuatan itu”.
Bila dalam suatu
daerah/negeri ada seorang penganjur Ahli sunnah yang dapat memecahkan
syubhat dan menolak ahli bid’ah serta dapat menjernihkan hati ahli haq
dari ahli bid’ah, maka gugurlah kefarduan dari orang lainnya.
Demikian pula tidak
diharuskan atasmu untuk mengetahui ilmu Sir yang dalam, dan keterangan
yang panjang-panjang tentang keajaiban hati, kecuali hal-hal yang
merusak peribadatanmu, karena itu wajib bagi kamu mengetahui yang mesti
engkau kerjakan seperti ikhlas, puji syukur, tawakkal dsbnya untuk terus
diamalkan. Selain itu, tidaklah wajib, engkau untuk mengetahuinya agar dapat menjauhinya.
Jika engkau bertanya : “Apa ada batas dalam ilmu Tauhid seseroang bisa mengetahuinya tanpa guru?”. Ketahuilah
bahwa guru itu sebagai pembuka jalan untuk mengetahui batas tersebut
dan jika beserta guru, akan lebih gampang dan lebih senang, dan Allah
dengan karunia-Nya akan memberi langsung kepada hamba-Nya yang Dia
kehendaki. Dalam hal demikian Allah jualah yang mengajarkan kepada mereka.
Telah
diriwayatkan bahwa Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Daud AS,
Firman-Nya : ‘ Wahai Daud, pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat’, Jawab
Daud : ‘Ya Tuhanku, apakah ilmu yang bermanfaat itu ?’, Firman Allah :
‘Ialah untuk mengetahui keluhuran, keagungan dan kebesaran-Ku dan
kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu, inilah yang mendekatkan
engkau kepada-Ku’.
Dan ketahuilah bahwa bahaya dalam menempuh aqobah ilmu adalah besar. Siapa
yang menuntut ilmu hanya untuk mengambil perhatian orang kepadanya,
atau untuk dapat bergaul dengan orang-orang besar, atau ingin lebih
tinggi dari kawan, atau untuk mengejar kekayaan, maka perjalanan
keniagaannya akan hancur, yakni ilmunya itu tidak bermanfaat dan
perhitungan jual belinya akan rugi, karena dunia jika dibanding dengan
pahala akhirat tidak berharga apa-apa.
Sabda Rasul SAW :
‘Siapa-siapa
yang menuntut ilmu dengan maksud untuk bersaing dengan para Ulama atau
untuk mujadalah dengan orang-orang jahil atau untuk mengambil perhatian
orang kepadanya, ia akan masuk neraka’.
Jika sekiranya manusia
benar-benar memikirkan tentang dalil-dalil perbuatan Allah, ia akan
yakin bahwa kita mempunyai Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Mengetahui,
Hidup, Berkehendak, Maha Mendengar, Maha Melihat dan ber-Firman. Dengan
Firman-Nya yang Qadim yang tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya,
Maha Suci dari segala perkataan yang baru dan irodah yang baru dan Maha
Bersih dari segala kekurangan dan kecelaan, tidak bersifat dengan sifat
yang baru, dan tiada harus bagi-Nya apa-apa yang diharuskan bagi makhluk
dan tiada menyerupai sesuatu dari makhluk-Nya, dan tidak ada sesuatu
yang menyamai kepada-Nya, dan tidak diliputi oleh tempat dan jihat dan
tidak kena robah dan cacat.
Semoga Allah melindungi kita dari berbuat mengada-ada/bid’ah dalam agama dan menurutkan hawa nafsu tanpa petunjuk. Dan kita bukan termasuk orang-orang yang riya’ dan menyombong diri.
Dan dari Allah jua apa-apa yang baik dan yang buruk, yang manfaat dan yang madarat, yang iman dan kekufuran. Dan bahwanya tidak wajib bagi Allah berbuat sesuatu untuk makhluknya. Dan orang yang mendapat ganjaran, adalah karena karunia-Nya dan yang mendapat siksaan adalah karena adilnya Allah.
Saudaraku, aku
bukanlah seorang ulama yang mengetahui semua permasalahan, namun aku
adalah seorang manusia biasa yang kebetulan hafal beberapa ayat
Al-Qur’an, beberapa hadits Nabi, beberapa hukum agama, dan dengan suka
rela aku mengajarkannya kepada orang-orang disekelilingku, jika anda
memaksaku keluar dari batas ini, sungguh anda telah menyulitkan aku. Apabila apa yang aku sampaikan menarik hati anda, dan anda melihat ada manfaatnya, maka dengarkanlah, dan aku bersyukur. Apabila anda ingin memperluas pengetahuan, bertanyalah kepada ulama-ulama yang lebih tahu dariku dan ulama-ulama spesialis di bidangnya, karena mereka mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan. Adapun diriku, maka inilah batas ilmuku dan Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya……”
“Sesungguhnya
permasalahan-permasalahan ini telah diperselisihkan oleh ummat Islam
sejak ratusan tahun yang lalu dan sampai sekarang mereka tetap
memperselisihkannya. Allah Tabaaraka wal Ta’ala senang
kepada kita dua hal, cinta dan kasih sayang dan membenci dari kita
perselisihan dan perpecahan. Aku sangat mengharapkan, kita semua bersungguh-sungguh untuk mempelajari pokok-pokok ajaran Islam dan prinsip-prinsipnya. Bertingkah laku dengan akhlak-akhlaknya, keutamaan-keutamaannya, dan petunjuk-petunjuknya. Juga melaksanakan kewajiban-kewajiban dan ibadah-ibadah sunnah, serta menjauhkan diri dari sikap ekstrem dan radikal. Sampai semua jiwa menjadi bersih. Tujuan kita semua adalah ingin mengetahui yang benar, bukan sekedar memenangkan pendapat. Sampai
suatu saat nanti, kita sama-sama mempelajari permasalahan-permasalahan
ini dalam naungan cinta, kepercayaan, persatuan dan ikhlas.
Oleh sebab itu
marilah kita menghadapi Ramadhan tahun ini dengan baik, ikhlas dan hati
yang menerima, sehingga setelah usai Ramadhan diri kita berubah menjadi
indah, persis seperti kupu-kupu yang sudah berubah dari kepompong, maka
belajarlah dari kepompong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar