Tanpa sadar, berbagai peralatan listrik yang kita miliki, ternyata menghabiskan energi yang cukup besar. Padahal, kita kadang meremehkan penggunaan peralatan elektronik seperti televisi, lampu, atau komputer.
Yang terakhir ini, bahkan seringkali kalau sudah dalam posisi stand by atau hibernate, kita sudah merasa mematikannya. Padahal, dalam kondisi tersebut, sebenarnya komputer masih membutuhkan energi listrik, meski konsumsinya sangat kecil. Namun, karena kecil inilah, kita acapkali mengacuhkannya. Tapi, sadarkah kita, hanya dengan mematikan, dalam posisi benar-benar off, kita sudah menghemat energi yang sedemikian besar?
Jika kurang yakin, tengoklah fakta yang berhasil dikumpulkan dari penelitian Rakesh Kumar dan Lars Mieritz dari Gartner ini. Menurut penelitian mereka, penggunaan komputer lah yang ternyata menjadi biang keladi pemborosan energi. Mereka meneliti beberapa perangkat elektronika. Dalam uji alat tersebut, penyumbang emisi karbon yang bisa mempercepat global warming ternyata peringkat pertamanya adalah komputer. Jumlahnya mencapai 40 persen. Sedangkan peringkat kedua dengan jumlah 23 persen adalah data center, dan peringkat selanjutnya sistem telekomunikasi jaringan tetap.
Hal ini diperkuat lagi dengan fakta yang diungkap oleh Kevin Klustner, CEO dari Verdiem, sebuah perusahaan monitoring dan manajemen energi. Menurut hasil kajiannya, konsumsi energi listrik bagi komputer di seluruh dunia mencapai 80 miliar kwh setiap tahun. Dan, tahukah Anda? Ternyata, sekitar dua per tiganya atau setara dengan US$5,4 miliar, terbuang sia-sia. Sangat disayangkan bukan?
Karena itu, menurut Klustner, hanya dengan mematikan komputer ketika tidak sedang digunakan, bisa berpotensi menghemat 100 juta kwh, mengurangi 61.000 metric ton karbon dioksida yang mencemari atmosfer. Yang pasti, hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan. Jadi, sanggupkah kita mulai saat ini meng-off kan komputer saat tidak dipakai?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar